KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan
kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul "Penduduk,
Masyarakat dan Kebudayaan".
Tugas makalah ini dibuat guna untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Ilmu
Sosial Dasar pada Fakultas Teknik informasi.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun.
Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Pamekasan, 1 Oktober 2014
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.........................................................................
DAFTAR
ISI.......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG....................................................................
B.RUMUSAN
MASALAH.................................................................
C.
TUJUAN.........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
PENDUDUK....................................................
B. PENGERTIAN MASYARAKAT.......................................
C. PENGERTIAN
BUDAYA..............................................................
D. KETERKAITAN PENDUDUK MASYARAKAT DAN
KEBUDAYAAN……………
BAB III PENUTUP
A.
KESIMPULAN..............................................................................
B. SARAN............................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA...........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penduduk,
Masyarakat, dan Kebudayaan adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama
lain. Penduduk bertempat tinggal di dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu
yang tertentu pula, , dan berkemungkinan akan terbentuknya suatu
masyarakat di wilayah tersebut. Demikian pula hubungan antara masyarakat dengan
kebudayaan, ini adalah hubungan dwi tunggal, yang merupakan kebudayaan adalah
hasil dari masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir, tumbuh, dan berkembang dalam
suatu masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung
oleh kebudayaan. Jadi, hubungan antara masyarakat dan kebudayaan merupakan
hubungan yang saling menentukan.
Pertumbuhan
penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang
meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagainya. Dengan
adanya pertumbuhan aspek-aspek kehidupan tersebut, maka bertambahnya sistem
mata pencaharian hidup dari homogen menjadi kompleks.
Berbeda
dengan makhluk lain, manusia mempunyai kelebihan dalam kehidupan. Manusia dapat
memanfaatkan dan mengembangkan akal budinya. Pemanfaatan dan pengembangan akal
budi telah terungkap paad perkembangan kebudayaan, baik kebudayaan yang
bersifat rohaniyah, maupun kebudayaan kebendaan.
Akibat
dari kebudayaan ini telah mengubah cara berpikir manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sehubungan dengan hal tersebut dalam pokok bahasan ini akan
ditelaah mengenai pertumbuhan penduduk, perkembangan kebudayaan dan timbulnya
pranata-pranata akibat perkembangan kebudayaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Penduduk
2. Pengertian Masyarakat
3. Pengertian Kebudayaan
4. Apa Keterkaitan Antara Masyarakat, Penduduk,
dan Kebudayaan?
C. Tujuan
Permasalahan
1. Mengetahui Tentang Penduduk
2. Mengetahui Tentang Masyarakat
3. Mengetahui Tentang Kebudayaan
4. Mengetahui Keterkaitan Antara Masyarakat, Penduduk, dan
Kebudayaan
.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penduduk
1. Pengertian
penduduk
Pada
hakekatnya, pengertian mengenai penduduk lebih ditekankan pada komposisi umur,
jenis kelamin dan lain-lain, tetapi juga klasifikasi tenaga kerja dan watak
ekonomi, tingkat pendidikan, agama, ciri sosial, dan angka statistik lainnya
yang menyatakan distribusi frekuensi.
Penduduk
atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua: Pertama orang
yang tinggal di daerah tersebut. Dan kedua orang yang secara hukum
berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai
surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi
memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan
manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Dalam arti luas, penduduk atau populasi berarti sejumlah makhluk
sejenis yang mendiami atau menduduki tempat tertentu misalnya pohon bakau yang
terdapat pada hutan bakau, atau kera yang menempati hutan tertentu. Bahkan
populasi dapat pula dikenakan pada benda-benda sejenis yang terdapat pada suatu
tempat, misalnya kursi dalam suatu gedung sekolah. Dalam kaitannya dengan
manusia, maka pengertian penduduk adalah manusia yang mendiami dunia atau
bagian-bagiannya . Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan
dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi
menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk
merujuk pada semua spesies,
2. Dinamika
penduduk
Dinamika kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk
suatu daerah tertentu dari waktu ke waktu. pertumbuhan penduduk akan selalu
dikaitkan dengan tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk atau
migrasi baik perpindahan ke luar maupun ke luar. Pertumbuhan penduduk adalah
peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu.
Pertumbuhan penduduk yang minus berarti jumlah penduduk yang ada pada suatu
daerah mengalami penurunan yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Pertumbuhan
penduduk meningkat jika jumlah kelahiran dan perpindahan penduduk dari luar ke
dalam lebih besar dari jumlah kematian dan perpindahan penduduk dari dalam ke
luar.
3. Komposisi
Penduduk
Komposisi
penduduk suatu Negara dapat dibagi menurut komposisi tertentu, misalnya
komposisi penduduk menurut umur, menurut tingkat pendidikan, menurut pekerjaan
dan sebagainya. Dengan mengetahui komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin, dapat disusun/dibuat apa yang disebut piramida penduduk, yaitu grafik
susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu dalam bentuk
pyramid. Golongan laki-laki ada diseblah kiri dan perempuan disebelah kanan.
Garis aksisnya (vertical) menunjukkan interval umur dan gari horisontalnya
menunjukna jumlah atau prosentasi. Berdasarkan komposisinya piramida penduduk
dibedakan atas :
a.
Penduduk muda yaitu penduduk dalam
pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya runcing, jumlah kelahiran lebih
besar dari jumlah kematian
b. Bentuk piramida stasioner, disini
keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang, pyramid
penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan penduduk suatu Negara
c.
Piramida penduduk tua, yaitu
piramida pendduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran, pyramid ini
menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlanya lebih kecil dibandingkan dengan
penduduk dewasa, hal ini menjadi masalah karena jika ini berjalan terus menerus
memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena kehabisan. Disini angka
kelahiran lebih kecil dibandingkan angka kematian.
4. Persebaran
Penduduk
Kecenderungan
manusia untuk memilih daerah yang subur untuk tempat tinggalnya, terjadi sejak
pola hidup masih sangat sederhana. Itulah maka sejak masa purba daerah sangat
subur selalu menjadi perebutan mansuia, sehingga tidak salah lagi bahwa daerah
yang subur ini kemungkinan besar terjadi kepadatan penduduk. Sudah barang tentu
hal semacam ini terjadi didaerah/Negara yang pola hidup penduduknya masih
bertani. Daerah semacam inilah yang kemudian berkembang menjadi daerah
perkotaan, daerah tempat pemerintahan, daerah perdagangan dan sebagainya..
prinsip tempat tinggal mendekati tempat bekerja yang secara langsung atau
tidak, menimbulkan ketidakseimbangan penduduk ditiap-tiap daerah. Sehingga
terjadi daerah yang berpenduduk padat. Dari prinsip itulah kemudian
terjadi perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain.
5. Kepadatan penduduk
Kepadatan
penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka
tinggal. Beberapa pengamat masyarakat percaya bahwa konsep kapasitas muat juga
berlaku pada penduduk bumi, yakni bahwa penduduk yang tak terkontrol dapat
menyebabkan katastrofi Malthus. Beberapa menyangkal pendapat ini. Grafik
berikut menunjukkan kenaikan logistik penduduk. Negara-negara kecil biasanya
memiliki kepadatan penduduk tertinggi, di antaranya: Monako, Singapura,
Vatikan, dan Malta. Di antara negara besar yang memiliki kepadatan penduduk
tinggi adalah Jepang dan Bangladesh.
6. Pengendalian jumlah penduduk
Pengendalian
penduduk adalah kegiatan membatasi pertumbuhan penduduk, umumnya dengan
mengurangi jumlah kelahiran. Dokumen dari Yunani Kuno telah membuktikan adanya
upaya pengendalian jumlah penduduk sejak zaman dahulu kala. Salah satu contoh
pengendalian penduduk yang dipaksakan terjadi di Republik Rakyat Cina yang
terkenal dengan kebijakannya 'satu anak cukup'; kebijakan ini diduga banyak
menyebabkan terjadinya aksi pembunuhan bayi, pengguguran kandungan yang
dipaksakan, serta sterilisasi wajib. Indonesia juga menerapkan pengendalian
penduduk, yang dikenal dengan program Keluarga Berencana (KB), meski program
ini cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai
berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia.
7. Penurunan jumlah penduduk
Berkurangnya
jumlah penduduk menyebabkan turunnya jumlah populasi pada sebuah daerah. Hal
ini disebabkan oleh perpindahan daerah kesuburan atau oleh emigrasi
besar-besaran. Juga oleh penyakit, kelaparan maupun perang. Namun seringkali
oleh gabungan faktor-faktor
tersebut.
Di masa lampau penurunan jumlah penduduk disebabkan terutama sekali oleh
penyakit. Pada tahun-tahun belakangan ini populasi penduduk Rusia dan tujuh
belas bekas negara komunis lainnya mulai menurun (1995-2005). Kasus Black
Death di Eropa atau datangnya penyakit-penyakit dari dunia lama ke Amerika
merupakan faktor penyebab turunnya jumlah penduduk.
B.
Masyarakat
1. Pengertian masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang
membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar
interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam
bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu
jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah
komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya,
istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama
dalam satu komunitas yang teratur.
Masyarakat
sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian.
Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat
pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural
intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap
masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang
terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional. Masyarakat dapat pula
diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya.
Penduduk,
masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama
lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah
geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk
yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan
– peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang
menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek
moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya
waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang
tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk
melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi
sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat )
tersebut.
Menurut
Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara
unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok
sosial.Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan
gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau
masyarakat. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok
antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi
sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya
masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial,
musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya. Masalah sosial dapat dikategorikan
menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain:
a. Faktor
Ekonomi :
Kemiskinan, pengangguran, dll.
b. Faktor
Budaya :
Perceraian, kenakalan remaja, dll.
c. Faktor
Biologis : Penyakit
menular, keracunan makanan, dsb.
d. Faktor
Psikologis : penyakit
syaraf, aliran sesat, dsb.
C. Kebudayaan
1. Pegertian
Kebudayaan
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
2.
Perkembangan Dan Perubahan
Kebudayaan
Kebudayaan selalu dimiliki oleh setiap masyarakat, hanya
saja ada suatu masyarakat yang lebih baik perkembangan kebudayaannya dari pada
masyarakat lainnya untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya. Pengertian
kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan
oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan
adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya
masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan
manusia untuk menguasa alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat
diabdikan untuk kepntingan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan
segala norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatur masalah-masalah
kemasarakatan alam arti luas, didalamnya termasuk, agama, ideology,
kebatinan, kenesenian dan semua unusr yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa
manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat. Selanjtunya cipta merupakan
kemampuan mental, kemampuan piker dari orang yang hidup bermasyarakat dan yang
antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Rasa dan cipta
dinamakan kebudayaan rohaniah. Semua karya, rasa dan cipta dikuasai oleh karsa
dari orang-orang yang menentukan kegunaannya, agar sesuai dengan kepentingan
sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat.
a. Unsur
religi
b. Sistem
kemasyarakatan
c. Sistem peralatan
d. Sistem
mata pencaharian hidup
e. Sistem
bahasa
Dari pengetian tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan itu
merupakan keseluruhan ari pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang
digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi,
untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia
itu sendiri. Atas dasar itulah para ahli mengemukakan adanya unsur
kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu :
c. kebudayaan
sebagai benda hasil karya manusia
f. Sistem
pengetahuan
g. Unsur
seni
Bertitik
dari sistem inilah maka kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud antara lain
:
a. wujud
sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya. Ini
merupakan wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, lokasinya dalam pikiran
masyarakat dimana kebudayaan itu hidup.
b. kebudayaan
sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam
masyarakat.
Perubahan kebudayaan pada dasarnya tidak lain dari para
perubahan manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan
itu. Perubahan itu terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan manusia
lainnya, atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam masyarakat. Tidak
ada kebudayaan yanga statis, setiap perubahan kebudayaan mempunyai dinamika,
mengalami perubahan; perubahan itu akibat dari perubahan masyarakat yang
menjadi wadah kebudayaan tersebut.
3. Kebudayaan
Sebagai Pengikat Kehidupan Bermasyarakat
Dalam sejarah perjuangan bangsa para perintis telah dengan
susah payah membangun dan mempertahankan bangsa ini. Membangun tentu
membutuhkan proses yang panjang.. Pembangunan membutuhkan perjuangan dan
pengorbanan yang mengedepankan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi dan
golongan. Berbicara tentang kebudayaan berarti tidak terlepas dari tuntutan
harga diri atau jati diri anak bangsa. Secara nasional kebudayaan adalah
pencerminan sebuah bangsa yang memberikan dampak positif dalam membangun bangsa
yang demokratif dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Kebudayaan daerah
merupakan bagian dari budaya bangsa yang perlu dipertahankan nilai-nilai
kemanusiaannya. Seorang tokoh atau pemimpin perlu memahami tentang tata krama
atau tatanan dalam memberikan arah dan kebijakan untuk memajukan pemerintah,
pembangunan dan kemasyarakatan dimana dia berada. Kebudayaan dapat dijadikan
modal dasar dalam gerak dan langkah sesuai bidang tugas dan fungsi kita
masing-masing sebab kebudayaan yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita sangat banyak
memberikan sebuah kebenaran yang berdasar pada etika dan moral. Memang kita
tahu bahwa untuk merubah perilaku manusia membutuhkan suatu proses. Satu hal
yang perlu dikoreksi adalah kurang peduli dan konsistennya mayarakat terhadap
nilai-nilai kebudayaan sehingga bisa memunculkan berbagai dikonomi persepsi.
Apakah dari kalangan masyarakat, mahasiswa, para politisi dan juga pemerintah
padahal kebudayaan adalah sebuah pencerminan dari sebuah bangsa terletak pada
budaya. Orang bisa melakukan kesalahan besar atau kecil itu karena tidak
memahami nilai-nilai budayanya. Kenapa munculnya korupsi, kolusi dan nepotisme?
Ini sebagai akibat dari ketidaktahuan budaya nenek moyang kita karena nenek
moyang yang merupakan perintis kebudayaan yang mewariskan kepada kita bukan
budaya orang pencuri atau korupsi tetapi orang yang berbudaya adalah orang yang
tahu tentang harga diri manusia dan lingkungannya. Untuk itu budaya yang kuat
apabila pemerintah dan seluruh masyarakat merasa memiliki daerahnya tanpa ada
indikasi sebuah perbedaan baik suku, agama dan darimana dia berasal hal ini
bila diwujudkan maka kita akan terkenal karena budayanya.
D. Keterkaitan
Antara Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
Penduduk,
masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama
lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah
geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk
yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh
peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat
tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka
dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring
dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan
merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil
karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang
kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia (
masyarakat ) tersebut. Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke
masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat
lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan
masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada
di derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar
untuk melestarikan daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam
dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan
bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan
demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar
masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan
pangannya sendiri. Masyarakat zaman dahulupun meninggalkan hasil kebudayaan
yang beraneka ragam, mulai dari peralatan, bahasa, lagu, bangunan – bangunan,
hingga berbagai macam upacara adat. Hasil kebudayan pada zaman prasejarah
merupakan benda – benda tua yang terbuat dari batu – batu alam dan tulang –
tulang binatang. Alat – alat tersebut mereka ciptakan untuk berburu binatang.
Pada zaman purba, masyarakat mulai tumbuh dan berkembang beserta dengan
tumbuhnya peraturan – peraturan yang berlaku dan mengikat keberadaan masyarakat
tersebut. Mereka hidup di bawah pimpinan raja yang berkuasa. Mereka juga mulai
mengenal tulisan. Pada zaman ini masyarakat mulai mengenal suatu kepercayaan
yang lebih jelas jika dibandingkan dengan masyarakat yang hidup pada zaman
sebelumnya. Mereka yang dulu hidup dengan menyembah batu dan pepohonan besar
kini mulai menyembah apa yang mereka sebut sebagai Tuhan. Kepercayaan yang
berkembang pada zaman ini adalah agama Hindu dan Budha. Kedua agama ini membawa
pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Bukan
hanya dari segi kebudayaan tetapi juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga
kepada adat istiadat, karya seni dan sastra serta bentuk bangunan. Banyak
sekali karya seni berupa lukisan, patung – patung dan candi – candi yang
bercorak hindu maupun budha yang di bangun pada zaman ini. Zaman madya ditandai
dengan masuknya agama Islam. Agama Islam menyebar dengan cepatnya menyebar di
Indonesia. Agama Islam juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan
kebudayaan di Indonesia. Islam memberikan sentuhan baru bagi perkembangan
bangunan – bangunan dan karya seni maupun sastra di Indonesia. Zaman baru di
mulai sejak masuknya pengaruh barat ke Indonesia. Hingga saat ini zaman baru
masih berlangsung. Proses berkembangnya kebudayaanpun masih terus berlangsung.
Zaman baru membawa pengaruh dan perubahan yang besar. Mulai dari gaya hidup,
cara berpakaian, bentuk bangunan dan lain – lain. Kebudayaan yang berasal dari
luarpun tak hanya masuk, namun sebagian dari mereka bercampur dengan kebudayaan
asli Indonesia sehingga terciptalah suatu kebudayaan yang baru. Kebudayaan
sendiri sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu tinggal dan
berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan demikian setiap Negara memiliki
kebudayaan yang berbeda. Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk berkembang
selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas dapat saya simpulkan:
1. Yang dinamakan penduduk berarti
sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
2. Sedangkan masyarakat merupakan
sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan
terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut.
3. Kebudayaan adalah semua hasil
dari karya, rasa dan cipta masyarakat.
4. Karya masyarakat menghasilkan
teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk menguasa alam
sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepntingan
masyarakat.
5. Budaya yang kuat apabila pemerintah
dan seluruh masyarakat merasa memiliki daerahnya tanpa ada indikasi sebuah
perbedaan baik suku, agama dan darimana dia berasal.
B. Saran
Demikianlah
tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan. Harapan kami dengan adanya
tulisan ini bisa menjadikan kita untuk lebih menyadari bahwa agama islam
memiliki khazanah keilmuan yang sangat dalam untuk mengembangkan potensi yang
ada di alam ini dan merupakan langkah awal untuk membuka cakrawala keilmuan
kita, agar kita menjadi seorang muslim yang bijak sekaligus intelek. Serta
dengan harapan dapat bermanfaat dan bisa difahami oleh para pembaca. Kritik dan
saran sangat kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari Para Dosen yang
telah membimbing kami dan para Mahasiswa demi kesempurnaan makalah ini. Apabila
ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf yang
sebesar-besarnyaDemikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan.
Harapan kami dengan adanya tulisan ini bisa menjadikan kita untuk lebih
menyadari bahwa agama islam memiliki khazanah keilmuan yang sangat dalam untuk
mengembangkan potensi yang ada di alam ini dan merupakan langkah awal untuk
membuka cakrawala keilmuan kita, agar kita menjadi seorang muslim yang bijak
sekaligus intelek. Serta dengan harapan dapat bermanfaat dan bisa difahami oleh
para pembaca. Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca,
khususnya dari Para Dosen yang telah membimbing kami dan para Mahasiswa demi
kesempurnaan makalah ini. Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/ dan http://google.com
http://www.gunadarma.ac.id
http://imazshare.wordpress.com/2011/11/08/pendudukmasyarakatdan-budaya
http://cahyamenethil.wordpress.com/2010/10/04/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan